kristina svechinskaya, hacker cantik yang siap bobol akun siapapun yang lengah |
Kemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah
pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya teknologi telah menimbulkan
keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ketakutan yang
dirasakan oleh manusia akibat perkembangan teknologi ini disebabkan
adanya kekhawatiran akan adanya penyalahgunaannya oleh orang yang tidak
bertanggung jawaab.
Berbicara tentang dampak dari perkembangan
IPTEK, maka kita akan dihadapka pada berbagai bidang, bahkan hampir
semua aspek dalam kehidupan di dunia ini peyang dapat dipengaruhi oleh
adanya perkembangan IPTEK, seperti yang kita lihat sekarang ini, semua
orang dalam kehidupannya sehari-hari hampir tidak bisa lepas dari
teknologi, seorang dosen kalau pergi ke kampus tidak lupa membawa,
laptop dan LCD, setiap orang selalu berdampingan dengan HP, saat jam
istirahat di rumah, selalu ditemani dengan tayangan Televisi, dan lain
sebagainya, kesemuanya itu hanya sebagian kecil dari pengaruh
perkembangan yang ditimbulkan oleh IPTEK.
Sebagai contoh PSS
saat ini mengidentifikasi bahwa penyalahgunaan senjata nuklir, kimia,
biologi dan radiologi serta WMO lain merupakan merupakan salah satu
klaster ancaman bersama bagi umat manusia. Padahal hal tersebut
merupakan hasil pemikiran manusia yang genius. Apalagi kalau
perkembangan tersebut bersinergi negative dengan bahaya terhadap
keamanan lain, baik yang bersifat simetrik seperti antar Negara maupun
bahaya asimetrik seperti terorisme dan kejahatan transnasional
terorganisasi yang disponsori oleh “nonstate actors”. Hal tersebut tidak hanya membahayakan Negara sebagai kesatuan (statecentric), tetapi juga membahayakan keamanan manusia (human security). (Sofyan Sauri, 2009).
Dengan
adanya perkembangan IPTEK manusia medapatkan berbagai kemudahan dalam
melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Bahkan saat sekarang ini hampir
setiap orang itu tidak bisa terpisah dari adanya teknologi, setiap
orang memanfaatkan alat komunikasi langsung jarak jauh seperti HP untuk
berhubungan dengan orang lain yang berjauhan. Orang kalau ingin
bepergian ke luar negeri tidak lagi memerlukan waktu yang lama, karena
mereka tinggal naik pesawat terbang, dengan beberapa menit saja mereka
sudah sampai di tempat tujuan yang dituju, selain itu berbagai kegiatan
yang pada awalnya dilakukan dengan menggunakan banyak tenaga manusia
untuk mengerjakannya, kini dengan adanya perkembangan IPTEK semuanya
itu dapat teratasi dengan penggunaan tenaga mesin untuk melakukan
pekerjaan tersebut dengan waktu yang relative lebih cepat daripada
menggunakan tenaga manusia secara manual.
Dengan demikian dapat
dipahami bahwa adanya perkembangan IPTEK, manusia sangat banyak
terbantu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan menyelesaikan berbagai
permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi disisi
lain manusia juga harus sadar akan adanya berbagai macam ancaman yang
dapat ditimbulkan oleh adanya perkembangan IPTEK tersebut, yang akan
dapat membahayakan bagi manusia itu sendiri.
Diantara bidang yang
dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK adalah: bidang pendidikan, bidang
informasi dan komunikasi, bidang ekonomi dan industri, dan bidang
politik. Untuk lebih jelasnya mengenai berbagai dampak perkembangan
IPTEK tersebut, berikut akan dijelaskan mengenai dampak IPTEK tersebu.
1. Bidang Pendidikan
Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui “The International Commission on Education for the Twenty First Century”
merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang
dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu:
Learning to know (belajar untuk menguasai. pengetahuan) Learning to do (belajar untuk menguasai keterampilan), Learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan Learning to live together
(belajar untuk hidup bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat
pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru
sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
Menurut Rosenberg
(2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam
proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari
ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line”
atau saluran, (4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan
(5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media
pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti
telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan
siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga
dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat
memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa.
Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas
dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching”
atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan
menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah
e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media
teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg
(2001), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi
internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang
belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan
jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi
dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke
pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet
yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang
pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Sejalan
dengan perkembangan TIK itu sendiri pengertian e-learning menjadi lebih
luas yaitu pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa
teknologi seperti telepon, audio, vidiotape, transmisi satellite atau
computer. (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).
Robin Paul
Ajjelo juga mengemukakan secara ilustratif bahwa di masa-masa mendatang
isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti
sekarang ini, akan tetapi berupa: (1) komputer notebook dengan akses
internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa
bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan
kamera digital serta perekam suara, (2) Jam tangan yang dilengkapi
dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah,
kalkulator, dsb. (3) Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak,
akses internet, permainan, musik, dan TV, (4) alat-alat musik, (5) alat
olah raga, dan (6) bingkisan untuk makan siang. Hal itu menunjukkan
bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti berupa
perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar.
Sebagai
sebuah proses, teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini
teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang
kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan,
dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi
permasalahan,melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah
tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia. (AECT, 1977).
Sejalan dengan hal tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan lahir
dari adanya permasalahan dalam pendidikan. Permasalahan pendidikan yang
mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan,
peningkatan mutu / kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan.
Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah kualitas, tentu
saja ini dapat di pecahkan melalui pendekatan teknologi pendidikan.
Teknologi
pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan
zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari kita sering dijumpai
adanya pemanfaatan dari perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan,
seperti yang sering dilakukan oleh guru yaitu mengkombinasikan alat
teknologi dalam proses pembelajaran.
Internet merupakan merupakan
salah satu alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya
interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik
internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh
(E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih baik.
Namun demikian, dalam kehidupan
sehari-hari, kita tidak boleh lupa bahwa teknologi itu tidak hanya
mendatangkan manfaat positif, melainkan juga akan dapat mendatangkan
dampak negative, inilah yang harus tetap kita waspadai. Mengingat saat
sekarang ini sering kita lihat dimana-mana banyak para pelajar dan
mahasiswa yang sering menggunakan pasilitas teknologi tidak sesuai
dengan yang diharapkan, sehingga hal ini dapat mendatangkan dampak yang
negatif.
Beberapa dampak positif dan negative dari perkembangan teknologi terkait dengan dunia pendidikan, yaitu:
a. Dampak positif
1)
Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu
dan pusat pendidikan. Seperti jaringan internet, lab computer sekolah,
dll.
Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber
ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu
terpaku terhadap informasi yang diajarkan oleh guru di sekolah, tetapi
mereka juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari internet.
2) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Dengan
kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa
mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut
dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara
mudah oleh siswa.
3) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Selama
ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran
yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya
kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa
dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan
lain-lain.
4) Adanya sistem pengolahan data hasil penelitian yang menggunakan pemampaatan teknologi.
Dulu,
ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan
analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan
dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua
tugas yang dulunga dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang
cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan
menggunakan media teknologi, seperti computer, yang dapat mengolah data
dengan memanfaatkan berbagai program yang telah diinstalkan.
5) Pemenuhan kebutuhan akan pasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat.
Dalam
bidang pendidikan tentu ada banyak hal dan bahan yanga harus
dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu pengandaan soal ujian. Dengan
adanya mesin photocopy, untuk memenuhi kebutuhan akan adanya jumlah soal
yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya
kalau itu dilakukan dengan secara manual. Tapi dengan perkembangan
teknologi mesin photocopy, semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam
waktu yang singkat.
Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu:
1) Pembelajaran menjadi lebih interaktif, simulatif, dan menarik
2) Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / kompleks
3) Mempercepat proses yang lama
4) Mengahadirkan peristiwa yang jarang terjadi
5) Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau di luar jangkauan
b. Dampak negatif
Disamping
dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan
muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK
dalam proses pendidikan, antara lain:
1) Siswa menjadi malas belajar
Dengan
adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar,
seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat
siswa jadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang
menghabiskan waktunya untuk berinternetan yang hanya mendatangkan
kesenangan semata, seprti main Facebook, Chating, Frienster, dll, yang
kesemuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
2) Terjadinya pelanggaran asosila
Sering
kita dengan diberita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asosila
dilakukan oleh seorang siswa terhadap siswa lainnya, seperti
terjadinya tauran antar pelajar, terjadinya priseks, dll.
3)
Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu
dan pusat pendidikan yang dapat disalah gunakan oleh siswa.
Dengan
munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini
dapat menimbulkan adanya berbagai perilaku yang menyimpang yang dapat
terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk
main game, main VS, main Facebook, Chating lewat internet. Sehingga
yang semula waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah
digunakan untuk bermain, sehingga jam belajar menjadi habis dengan
sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap
hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para
siswa bahkan mahasiswa.
4) Munculnya metode-metode pembelajaran
yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran,
sehingga membuat siswa menjadi malas.
Dengan adanya pasilitas
yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini
terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa
lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat
makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup
mencari bahan lewat internet dan mengkopi paste, sehingga siswa semakin
menjadi malas belajar.
5) Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam.
Selama
ini sering kita melihat dan mendengan di siaran TV, tentang adanya
kebocoran soal ujian, ini merupakan salah satu akibat dari
penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya perkembangan teknologi
yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses informasi dari
satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk
melakukan penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian, sehingga
kejadian ini sering meresahkan pemerintah dan masyarakat.
6) Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Pada
awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang
bersifat positif, namun pada akhirnya seringkali tujuan itu
diselewengkan dengan berbagai alasan. Contohnya, seorang heker, dengan
kemampuannya melakukan penerobosan system sebuah kantor atau perusahaan,
mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok langsung
ke bank atau ke kantor, cukup dengan melakukan pembobolan terhadap
system keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat
keuntungan, dan sulit untuk dilacak pelakunya.
7) Adanya penyalahgunaan sistem pengolahan data yang menggunakan teknologi.
Dengan
adanya pengolahan data dengan sistem teknologi, sering kali kita
temukan adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil
penelitian yang dilakukan oleh siswa bahkan mahasiswa, ini mereka
lakukan hanya untuk mempermudah kepentingan pribadi, dengan mengabaikan
kebenaran hasil penelitian yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar