Ada beberapa sebab yang membuat kenapa hal itu terjadi, antara lain:
1. Perawatan kumbung yang kurang optimal.
Perawatan disini meliputi pengkondisian kumbung agar ideal untuk
pertumbuhan jamur, dan menjaga kebersihan kumbung. Menjaga kondisi
kumbung agar tetap ideal untuk pertumbuhan jamur sangat penting, karena
akan mempengaruhi produktifitas dan umur baglog jamur itu sendiri. Jika
kondisi kumbung sering berubah ubah (dengan perubahan yang sangat
mencolok), maka jamur akan stres dan mempengaruhi produktifitasnya.
Kondisi yang ideal untuk kumbung jamur adalah suhu 22-28′C dan
kelembaban 85-90%. Lakukan penyiraman lantai dan pengkabutan ruangan
agar kondisi itu tercapai. Sedangkan kebersihan kumbung akan menunjang
sirkulasi udara dalam kumbung agar tetap segar dan akan menjaga kumbung
dari hama2 yang akan membuat sarang jika kumbung kotor, seperti kecoa
dan semut yang akan memakan jamur yang sudah besar, laba2, rayap, dan
ulat kecil yang hinggap di baglog yang kotor dan busuk.
2. Pembukaan baglog jamur. Banyak dari
para petani yang hanya membiarkan begitu saja baglognya di kumbung
tumbuh dengan sendirinya, padahal tiu tidak benar. Seperti bayi yang
perlu diramut, baglog pun perlu diramut agar tetap produktif. Caranya!
Buatlah bukaan di bagian belakang baglog setelah panen pertama dari
depan, dan buka cincin baglog lalu lipat/ potong plastik, dengan begitu
baglog akan terbuka lebar bagian depannya. Hal ini akan membuat jamur
bebas tumbuh keluar dan bnyak. Namun perlu diingat bahwa hal ini akan
menimbulkan penguapan yang tinggi pada baglog, dan baglog akan cepat
kering jika kondisi kumbung tidak dijaga dengan baik.
3. Peremajaan baglog jamur. Jika baglog
sudah beberapa kali panen atau baglog sudah agak lama, biasanya
permukaan baglog akan berwarna kecoklatan atau kehitaman, terutama di
bagian depan yang dibuka lebar. Ini akan menghambat pertumbuhan jamur
yang akan keluar, karena tertutup oleh serbuk kayu yang busuk atau mati.
Maka lakukan peremajaan, yaitu dengan membersihkan bagian baglog yang
kotor/ rusak dengan cara dikerik bagian permukaan yang kotor/ rusak
tersebut agar terlihat lagi bagian yang putih dari baglog. Memang lama
kelamaan baglog akan pendek, tapi cara ini makin membuat baglog lebih
produktif. Cara ini akan memicu pertumbuhan jamur kembali setelah lama
tidak panen.
4. Buatlah kejutan pada kumbung. Kejutan
di sini adalah dengan melakukan penyinaran pada kumbung, tapi bukan
sinar matahari langsung, dan jangan terlalu lama, cukup 10-15 menit aja
lihat. Caranya yaitu dengan membuka pintu atau jendela kumbung yang
mungkin sudah disediakan, dan secara otomatis sirkulasi udara juga akan
bertambah. Jangan terlalu lebar, yang penting ada cahaya masuk yang bisa
menerangi ruangan. Hal ini akan merangsang pertumbuhan jamur karena
perubahan kondisi yang mendadak. Jika terlalu lebar dibuka, hawa panas
bisa masuk dan merusak jamur yang sedang tumbuh dan suhu dan kelembaban
kan berubah.
5. Buatlah kejutan lagi. Yaitu jika
kumbung sudah begitu sangat lembab, disebabkan karena kondisi kumbung
terlalu jenuh dengan uap air di udara. Ini juga bisa membuat jamur
menjadi terlalu basah dan lembek kekuning kuningan. Maka hentikan
penyiraman dan pengabutan selama 3-5 hari, ini akan membuat kumbung jadi
normal kembali dan bisa merangsang pertumbuhan jamur karena perubahan
kondisi yang terjadi.
Cara cara diatas pastinya berdasarkan
pengalaman dari si penulis, dan saya harapkan ada masukan dari petani
yang sudah punya pengalaman lebih dalam hal ini. Cara mengoptimalkan
hasil panen jamur sampai masa produktifitas baglog jamur habis sangat
penting, karena bisa jadi masa produktif sudah habis tapi produktifitas
panen jamurnya rendah. Karena itu, jika ada masukan mari kita bagikan
kepada sesama, agar petani jamur bisa sukses dan sejahtera. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar