Kamis, 05 November 2015

Kisi-kisi, Soal, dan Hasil UKG

Beredar informasi bahwa tindak lanjut hasil Ujian Kompetensi Guru (UKG) 2015 ini tidak lagi akan sama seperti UKG tahun 2013. Hasil UKG 2013 lalu secara nasional dinilai sangat rendah dengan rata-rata 4,25.

Sebelumnya, UKG 2013 digadang-gadangkan akan berlanjut dengan adanya pembinaan bagi guru-guru yang nilainya rendah, tunjangan sertifikasinya distop dan lain sebagainya. Nyatanya,  Bahkan banyak guru peserta yang tidak mengetahui berapa hasil UKG yang diperolehnya. Semua tiba tiba senyap seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

Di tahun 2015 ini, pemerintah akan kembali mengadakan UKG untuk seluruh guru secara nasional. Dan sama seperti UKG tahun 2013 lalu, hasilnya akan digunakan untuk pemetaan guru, dengan target kelulusan adalah 70.

Berbeda dengan UKG 2013, hasil UKG 2015 akan memetakan grade guru-guru berdasarkan hasil yang dicapai;
  1. Grade 1-3, untuk guru yang dapat grade ini dilabel "Tidak Layak Guru", yaitu mereka yang mendapat nilai kurang dari 40. 
  2. Grade 4-7, yaitu yang nilainya antara 40-70 akan diberi pembinaan pedagogik dan professional.
  3. Grade 8-10, yaitu yang dinyatakan lulus dan mendapat nilai 70 ke atas akan dijadikan sebagai tutor sebaya bagi guru-guru yang mendapat grade 4-7.
Lalu, apa yang akan terjadi pada guru yang dapat label "Tidak Layak Guru" ini?

Pertama, guru-guru yang mendapat nilai rendah tersebut akan diberi pembinaan. Mereka akan dilatih secara maksimal terutama kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalnya. Bisa saja mereka ini dilarang dahulu untuk mengajar supaya lebih fokus mengikuti pelatihan atau pendidikan. Jika lulus mereka akan kembali diizinkan mengajar.

Kedua, bagi mereka yang sudah diberi pelatihan/ pendidikan selama kurun waktu tertentu tapi tidak juga lulus-lulus, maka bagi yang PNS akan dipindahtugaskan ke bidang yang sesuai dengan mereka. Bisa menjadi Tenaga Kependidikan seperti TU, pustakawan, laboran dan lain-lain. Bisa saja dipindahkan ke struktural untuk menjadi staf di instansi atau dinas-dinas yang membutuhkan. Seperti Dinas Pendidikan seperti UPT, Dinas Sosial, Pemda seperti desa atau kelurahan dan lain sebagainya. Sedang bagi guru yang statusnya honor keputusan atas mereka akan diserahkan ke pihak-pihak yang mengangkat mereka, seperti yayasan, sekolah swasta, pemerintahan daerah, dan sebagainya, apakah diberhentikan atau dipindahtugaskan.

Ketiga, diberi kesempatan untuk memilih pensiun dini terutama bagi PNS guru yang sudah memenuhi persyaratan.

Namun, yang perlu dipertimbangkan apakah cukup dengan tes itu lalu guru langsung dihakimi: Anda layak jadi guru dan Anda tidak? (Dikutip dengan perubahan darikompasiana.com). 

Bagi para guru yang ingin mndapatkan kisi-kisi dan soal ukg 2015 berikut saya berikan link untuk download sebagai berikut :
Download kisi-kisi UKG kelas rendah
Download kisi-kisi UKG kelas tinggi
Download kumpulan soal  UKG 2015

Semoga bermanfaat

Rabu, 09 Juli 2014

Kisi-kisi PLPG 2014

Setelah kemarin 3 Juli 2014 di umumkan jadwal pelaksanaan PLPG tentunya kita sekarang bertanya - tanya kira - kira materi apa yang akan di pelajari pada saat PLPG nanti...,perlu di ketahui bersama bahwa diakhir PLPG akan dilaksanakan Uji Kompetensi Akhir PLPG 2014 yaitu Uji Tulis Nasional (UTN) dan Uji Tulis LPTK (UTL) seperti dijelaskan di Buku 4 Rambu-Rambu Pelaksanaan PLPG.
Di harapkan dengan membaca dan mempelajari kisi-kisi materi PLPG ini kita dapat mengetahui materi yang akan dipelajari dan  dapat digunakan sebagai acuan kita dalam menyiapkan diri mengikuti PLPG 2014.

untuk mendapatkan kisi-kisi PLPG 2014 klik link berikut : KISI-KISI PLPG 2014

Selasa, 04 Februari 2014

Untung Rugi Perkembangan TIK di dunia pendidikan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
  • dari pelatihan ke penampilan
  • dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja
  • dari kertas ke “on line” atau saluran
  • fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja
  • dari waktu siklus ke waktu nyata     
Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu suatu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu :
  1. e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi;
  2. pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar;
  3. memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.


Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training).
 
 Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu :
  • Siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru;
  • Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru
  • Guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencaqpai standar akademik.

Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah terjadi pergeseran pandangan tentang pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pandangan tradisional di masa lalu (dan masih ada pada masa sekarang), proses pembelajaran dipandang sebagai :
  • Sesuatu yang sulit dan berat
  • Upaya mengisi kekurangan siswa
  • Satu proses transfer dan penerimaan informasi
  • Proses individual atau soliter
  • Kegiatan yang dilakukan dengan menjabarkan materi pelajaran kepada satuan-satuan kecil dan terisolasi
  • Suatu proses linear.
Sejalan dengan perkembangan TIK telah terjadi perubahan pandangan mengenai pembelajaran yaitu pembelajaran sebagai :
  • Proses alami
  • Proses sosial
  • Proses aktif dan pasif
  • Proses linear dan atau tidak linear
  • Proses yang berlangsung integratif dan kontekstual
  • Aktivitas yang berbasis pada model kekuatan, kecakapan, minat, dan kulktur siswa
  • Aktivitas yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan pemecahan masalah nyata baik individual maupun kelompok
Hal itu telah mengubah peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru telah berubah dari :
  • Sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar;
  • Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu :
  • Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran;
  • Dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan;
  • Dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual (soliter) menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain
                               
Adapun keuntungan dan kerugian peranan Teknologi Informasi dan komunikasi seperti yang tertera di bawah ini  :
Keuntungan :
  1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
  2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
  3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
  4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Kerugian :
  1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
  2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
  3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
  4. Masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia 
  5. Negara Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga dapat menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata. 
  6. Mengurangi ketertinggalan dalam  pemanfaatan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.